Review Menanam Bayam 6 HSS (Hari Setelah Semai)
![]() |
Photo by Hana W (Penampakan Bayam 6 HSS) |
Saya termasuk orang yang suka makan sayuran, setiap hari sayuran pun tidak masalah bagi saya. Emm.. bukan vegetarian juga sih cuma gak terlalu suka daging aja. Tapi kalau pas ibu masak daging njuk kelihatannya enak ya tetep tak cicipi sek hehe. Walaupun begitu, tetap sayuran is the best bagi saya.
Salah satu sayuran favorit saya adalah bayam. Iya bayam biar kayak popeye “strong” nggak kaya si dia yang rapuh. Dia? Lha mboh aku yo ra kenal hehe. Pastinya bukan kamu. Aku percaya kok ciuzz beneran. Preetttt...
Nah berhubung saya suka bayam munculah ide kreatif untuk menanam bayam di rumah. Hmmm... kreatif apa pengiritan ya? Ha...mbuh aku yo bingung mbedake. Baiklah, untuk menunjukkan bahwa ini benar-benar kreatif saya menggunakan kemasan bekas minyak goreng bermerek biar bayam saya lebih bergizi dengan tambahan omega 3 minyak goreng tho? Atau malah bayam saya jadi kemriuk kayak iklan gorengan di tv? Sebenarnya ini juga beda tipis antara kreatif atau pengiritan sih. Ya udah terserah saudara-saudara aja deh yang penting saya berharap bayam saya tumbuh subur.
![]() |
Photo by Hana W (Recycle Oilbag) |
Nah polybag alternatif ini tak kasih nama oilbag. Setuju tho? Mau ikut kampanye easy green living kok sepertinya saya bukan siapa-siapa deh. Gak usah muluk-muluk ahhh nanti takut sombong. Nanti ndak kena azab!
Setelah sekian lama menunggu-3 hari-akhirnya saya melihat tanda-tanda kehidupan. Alih-alih biji yang saya sebar tumbuh malah ada 3 plastik oilbag yang diserbu irit-iritan semut gatel. Jand zonk tenan, kehidupan semut merajalela. Padahal plastik minyak gorengnya sudah saya cuci pakai sabun colek wangi lho kok ya masih aja semut doyan. Untungnya masih ada 3 plastik lagi yang belum terjajah semut dan akhirnya bisa saya selamatkan dari maut.
Setelah 6 hari berlalu kini bayam-bayam itu mulai tumbuh ke arah datangnya sinar matahari. Daun-daunnya mungil bahkan beberapa masih ada slongsong bijinya. Jika saya amati mereka nampak begitu eksotis terkena sinar matahari ditambah warna kuning bungkus minyak goreng yang menyatu dengan coklatnya tanah dilengkapi pupuk cocochips berwarna kehitaman dari kambing. Perpaduan yang sempurna bukan? Jand nyegerin...
Tetapi ada satu hal yang masih ganjil di benak saya. Mengapa? Kok bayamnya tumbuh empet-empetan (berdesakan) dan tidak merata.
![]() |
Photo by Hana W (Gerombolan Bayam) |
Duh.. saya jadi takut kelak mereka kesesakan di dalam oilbag ini. Kawatir lho iki khawatir nek gagal panen. “Ya beginilah petani amatir bekerja,” batin saya.
Mungkin Bapak saya akan mbatin (bergumam di dalam hati) melihat polah tingkah anaknya ini. “Ealah nandur bayem wae ora beres kok arep dadi petani. Nggaya!” batinnya sambil senyam-senyum ngece.
Hmm bagaimanakah nasib tumbuh kembang bayam ini selanjutnya? Penasaran? Kudu penasaran yo lurr biar tulisan saya selanjutnya ada yang baca. Hihihi
Nah ini secuplik video singkat review bayam saya di yucup eh youtube.. Jangan lupa nonton, like n subscribe!
Petani bercerita! Menolak diam!
Komentar
Posting Komentar